Hariangaruda.com I Pekanbaru - Adanya tudingan dari sebuah media online di Riau dalam sepekan ini bahwa dirinya bergaining dengan Disdik Riau dan tidak terpenuhi hingga menggelar aksi demo berjilid-jilid disikapi dengan tegas oleh Ketua LSM Riau Bersatu, Robert Hendriko. Robert menyebut apa yang disampaikan dalam sebuah media online itu sama sekali tidak benar dan justru faktanya kebalikannya.
Ditegaskan Robert Hendriko dalam press conference kepada puluhan media di Jalan Sutomo Pekanbaru, Rabu 25 Septwmeber 2024, dirinya justru berkawan dan banyak membantu pihak Disdik Riau.
Beberapa persoalan yang mengharuskan pihak Disdik Riau khususnya PPTK DAK SMA dalam menghadapi beberapa LSM yang menyorot kinerja mereka yang salah, justru dibantu Robert Hendriko menyelesaikannya.
"Itu masalah uang yang disebut dalam berita itu memang jelas ada, uang saya dipakai untuk menalangi masalah PPTK DAK Disdik Riau dengan 3 LSM. Itu yang saya minta balikan pada PPTK," kata Robert sambil menyebut nama PPTK yang dimaksud.
Kemudian masalah demonstrasi LSM Riau Bersatu dengan mahasiwa beberapa kali itu dijelaskan Robert Hendriko dengan gamblang.
"Saya jawab saja. Karena dalam pemberitaan di media mata xpost itu nama saya dibuat jelas tanpa konfirmasi ke saya maka saya juga akan jawab dengan jelas sebagai bentuk hak jawab saya ke publik," ungkap Robert pula.
"Saya dan adik-adik mahasiswa ini melakukan demo karena kami peduli pada kondisi dunia pendidikan di Riau yang diurusi Disdik Riau. Ini bentuk kepedulian kami pada dunia pendidikan Riau agar lebih baik. Bukan bentuk pemaksaan dari keinginan kami memasukkan anak-anak sekolah seperti yang ditulis di media itu," tutur Ronert Hendriko yang didamping Ketua Umum PJS, Marbut Marhaba, Ketua PJS Riau, Yanto Situmeang, dan juga beberapa wartawan senior Riau lainnya.
Ditambahkan Robert Hendriko, dirinya masih menunggu iktikad baik dari pihak Disdik Riau untuk berkomunikasi, karena dirinya yakin data yang ditulis di media online itu mereka dapatkan dari pihak Disdik Riau, bukan orang lain.
Keyakinan Robert Hendriko itu karena pesan di WA yang ditulis di media itu adalah pesan antar dirinya dan PPTK DAK SMA Disdik Riau itu sifatnya pesan pribadi alias japri bukan di grup dan terbuka umum. Sementara untuk daftar anak sekolah itu juga itu daftar dari Disdik Riau bukan, tidak mungkin bocor keluar.
Lebih lanjut, Robert Hendriko yang menjadi satu-satunya LSM di Riau yang ikut menandatangani fakta integritas dalam PPDB Riau 2024 lalu menyebutkan bahwa, pihaknya akan mengkaji lebih dalam masalah ini khususnya pada media yang "memcatut" namanya dan menuduh dirinya dan organisasinya apakah sudah memenuhi unsur melanggar hukum seperti UU Nomor 40 atau UU ITE.
"Kita akan kami ulang dan saya akan minta bantu dari PJS apakah nantinya akan membawa ke jalur hukum dengan melaporkan media dan orangnya atau bagaimana. Nanti kami kabari lagi," ungkapnya.
Namun hal yang bisa dipastikan Robert adalah bahwa mereka dengan mahasiswa akan membawa masalah pendidikan Riau ini sampai ke Kementrian Pendidikan di Jakarta.
"Kapan perlu, kami akan lakukan demi dengan masa ribuan orang nantinya," tegasnya.