Hariangaruda.com I Pekanbaru – Kembali Beredar Narasi sekaligus Nomenklatur terkait Proyek Strategis yang diterbitkan atas dasar Keputusan Gubernur Riau.
Kali ini, Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Nomor KPTS.355/IV/2025, tanggal 29 April 2025 tentang Tim Percepatan Pembangunan Kawasan Industri Bukit Bandar Provinsi Riau.
SK yang di Teken Gubernur Riau Abdul Wahid itu justru diketahui penuh dengan Intrik, Spekulasi, Sandiwara bahkan Memenuhi Unsur Perbuatan Melawan Hukum (PMH), yakni disinyalir sarat akan Kebijakan yang Kolusi dan Nepotisme.
Bahkan, dalam Menyusun Nama-Nama Tim tersebut, Abdul Wahid sebagai Gubernur Riau tidak melibatkan Wakil Gubernur Riau, Ir H SF Hariyanto MT, sekalipun namanya tercantum, namun itu semua adalah bahagian dari Spekulasi dan Sandiwara tingkat tinggi dari Abdul Wahid.
Beredar Nama-Nama Tim Percepatan Pembangunan Kawasan Industri Bukit Bandar Provinsi Riau, Gubernur Abdul Wahid Pastikan Kader PKB Selalu Dapat Jatah, PDI Perjuangan dan Partai NasDem ke Laut Saja.
Temuan seperti ini bukan kali pertama saja, Abdul Wahid kerap ingin membangun citra lewat para Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dengan demikian, Abdul Wahid ingin Mendeklarasikan, bahwa selama Kepemimpinannya itu, hanya Kader PKB yang akan Menikmati Jatah APBD, sementara Partai Koalisi Bermarwah yang ikut Memenangkannya tidak dianggap alias ke Laut saja.
Sikap Kampungan dan Lupa diri yang ditunjukkan Abdul Wahid ternyata menjadi Bom Waktu yang perlahan akan merugikan dirinya sendiri. Sudahlah Wakilnya SF Hariyanto ditinggal begitu cepat, tidak dianggap bahkan sama sekali tidak diberi peran, kini Abdul Wahid ingin memastikan, bahwa Kekuatannya sebagai Gubernur Riau dapat Mengangkangi siapa saja, termasuk PDI Perjuangan dan Partai NasDem.
Dimintai Komentarnya, Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) tingkat I, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Riau hanya katakan, bahwa Sikap Kampungan seperti itu telah sangat lama ditunjukkan Abdul Wahid, jauh sebelum dirinya menjabat sebagai Gubernur Riau.
Dari Daftar yang diperoleh Media Center DPD KNPI Provinsi Riau, tercantum nama Gubernur dan Wakil Gubernur Riau sebagai Pengarah dalam Kedudukannya di Tim tersebut dan H Asril Awaluddin sebagai Ketua Tim, Kadis DPMPTSP Provinsi Riau sebagai Sekretarisnya, Zulham S Koto yang menjadi Proyek Managernya, serta Kadishub, Kadis Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM hingga Kadis LHK Provinsi Riau sebagai Anggotanya, sekaligus 3 (tiga) nama Siluman yang turut dibawah Gubernur Riau Abdul Wahid sebagai Anggota, yaitu Iwan Afandi, Dani M Nursalam dan Tata Maulana, yang dikenal sebagai Penjilat Ulung dari sang Gubernur.
“Belum apa-apa saja, baru diberi kesempatan sebentar saja, Abdul Wahid sudah berulah, Sikap dan Watak Aslinya sudah ketahuan. Kalau diluar dia Sok bicara Persatuan, Kekompakan dan saling menjaga tali Silaturahmi, sementara sikap dia sama Wakil Gubernur Riau SF Hariyanto saja seperti itu. Anak Muda yang Kurang Ajar!!! Dia Lupa bagaimana proses yang sudah dilalui bersama Pak SF Hariyanto, sehingga dia sanggup berbuat seperti itu. Temuan ini jangan dianggap spele, Rakyat harus bersatu memberikan rasa Kepedulian dan Proaktif atas Kondisi Negeri saat ini” ungkap Larshen Yunus.
Seraya Meneteskan Air Matanya, Ketua KNPI Provinsi Riau itu mengajak semua pihak untuk tetap tenang, Tabbayun dan Istiqomah, melihat gerak-gerik yang dilakukan Gubernur Riau Abdul Wahid.
“Ayo Bapak Ibu Masyarakat Provinsi Riau, Pemerintah Provinsi (Pemprov) sedang tidak baik-baik saja. Jangan sampai Kewenangan dan Kedaulatan Rakyat di Jadikan Ajang untuk Memperkaya dirinya beserta Kelompok-Kelompok Kampungan itu. Rakyat bersatu tak bisa di Kalahkan!” akhir Ketua KNPI Riau Larshen Yunus, seraya menutup pernyataan persnya, Minggu (11/5/2025).